Rabu, 10 April 2019

PROFESOR SARATRI WILONOYUDO : PARAMETER KEPENDUDUKAN JADI ACUAN KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN

DP3AKB PROVINSI JAWA TENGAH ADAKAN PEMETAAN & PENETAPAN PARAMETER KEPENDUDUKAN


Dan berikan apresiasi dengan cara sentuh SUBSCRIBE, Like dan Share 
ke grup dan teman-teman anda



Masalah kependudukan memiliki pengaruh penting bagi pembangunan. Apabila tidak dipetakan dan ditentukan parameternya, dapat  menjadi sumber kendala pelaksanaan pembangunan. Banyak pakar dan politikus menyampaikan paparan rencana pembangunan, namun akan menjadi tidak ada artinya apabila belum mengetahui seluk beluk kependudukan termasuk parameternya.




Penetapan parameter kependudukan ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Atria Magelang  Selasa 9 April 2019. Hadir dalam acara tersebut OPD dari 10 Kabupaten/kota yang membidangi kependudukan yaitu Kabupaten Temanggung,  Magelang, Purworejo, Wonosobo, Kebumen, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan Kota Magelang.


Prof. Dr. Ir. Saratri Wilonoyudo, Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang sebagai nara sumber mengatakan, parameter kependudukan perlu dipetakan oleh kabupaten/ kota kemudian di analisis sehingga menjadi salah satu acuan penetapak kebijakan dan dasar penyusunan program pembangunan.


Ia mengatakan, saat ini angka kematian ibu melahirkan di Indonesia terbesar se Asia. Hal ini akan mempengaruhi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang disusun berdasarkan 17 indikator SDGs. Angka kematian ibu melahirkan ini merupakan bagian dari penetapan parameter kependudukan.


Ada 3 hal yang menyebabkan perlunya parameter yaitu : Transisi demografi, Transisi epidemologi dan Transisi Pendidikan.
Transisi Demografi akan mengarahkan pada upaya penurunan angka fertilitas ,mobilitas dan mortalitas. Sedangkan pada epidemiologi, ia mengatakan masyarakat memiliki umur panjang namun masih diwarnai dengan masalah sakit-sakitan yang serius di umur lebih dari 60 tahun sehingga menjadi beban orang lain.

Sedangkan transisi pendidikan dapat ditunjukkan pada perubahan pola pendidikan yang tidak hanya focus pada kecerdasan intelektual saja tetapi mengarah pada keterkaitan teknologi, membangun jaringan komunitas social dan memperhatikan pola perilaku kerja masyarakat dengan paradigm baru peluang kerja dirumah secara online saja bisa memperoleh penghasilan besar.


Sementara itu Muhad Juned Kabid KB-KS DP3-AKB Provinsi Jawa Tengah menyoroti pentingnya parameter kependudukan dengan 3 prinsip utama yaitu harus dilakukan di tiap desa /kelurahan, ditindaklanjuti dengan intervensi penggarapan pengendalian penduduk dan harus melibatkan semua institusi masyarakat.

Dikatakan lanjut, tingginya angka kelahiran (TFR = Total Fertility Rate) disebabkan antara lain pasangan usia subur belum menggunakan kontrasepsi jangka panjang (MKJP), peran pria dalam ber-KB masih rendah dan masih kurangnya tenaga PLKB.


Dari paparan masing-masing kabupaten / kota disimpulkan bahwa pemetaan dan parameter kependudukan didalamnya masih banyak ditemukan warna merah serta daerah legok sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut di wilayah peta merah tersebut.
—(Budhy HP)—


SIMAK FOTO PARA PESERTA
DIBAWAH INI





































BAGI YANG KESULITAN SENTUH SUBSCRIBE, BEGINI CONTOHNYA



KLIK INI UNTUK NONTON GOYANG CALUNG





Tidak ada komentar:

Posting Komentar