DP3AKB PROVINSI JAWA TENGAH ADAKAN PEMETAAN & PENETAPAN PARAMETER KEPENDUDUKAN
Dan berikan apresiasi dengan cara sentuh SUBSCRIBE, Like dan Share
ke grup dan teman-teman anda
Masalah kependudukan memiliki pengaruh penting
bagi pembangunan. Apabila tidak dipetakan dan ditentukan parameternya,
dapat menjadi sumber kendala pelaksanaan
pembangunan. Banyak pakar dan politikus menyampaikan paparan rencana
pembangunan, namun akan menjadi tidak ada artinya apabila belum mengetahui
seluk beluk kependudukan termasuk parameternya.
Penetapan parameter kependudukan ini dibahas dalam
Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Atria Magelang Selasa 9 April 2019. Hadir dalam acara
tersebut OPD dari 10 Kabupaten/kota yang membidangi kependudukan yaitu
Kabupaten Temanggung, Magelang,
Purworejo, Wonosobo, Kebumen, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Banjarnegara dan
Kota Magelang.
Prof. Dr. Ir. Saratri Wilonoyudo, Dosen Pasca
Sarjana Universitas Negeri Semarang sebagai nara sumber mengatakan, parameter
kependudukan perlu dipetakan oleh kabupaten/ kota kemudian di analisis sehingga
menjadi salah satu acuan penetapak kebijakan dan dasar penyusunan program
pembangunan.
Ia mengatakan, saat ini angka kematian ibu
melahirkan di Indonesia terbesar se Asia. Hal ini akan mempengaruhi pencapaian
Sustainable Development Goals (SDGs) yang disusun berdasarkan 17 indikator
SDGs. Angka kematian ibu melahirkan ini merupakan bagian dari penetapan
parameter kependudukan.
Ada 3 hal yang menyebabkan perlunya parameter
yaitu : Transisi demografi, Transisi epidemologi dan Transisi Pendidikan.
Transisi Demografi akan mengarahkan pada upaya
penurunan angka fertilitas ,mobilitas dan mortalitas. Sedangkan pada
epidemiologi, ia mengatakan masyarakat memiliki umur panjang namun masih
diwarnai dengan masalah sakit-sakitan yang serius di umur lebih dari 60 tahun
sehingga menjadi beban orang lain.
Sedangkan transisi pendidikan dapat ditunjukkan
pada perubahan pola pendidikan yang tidak hanya focus pada kecerdasan
intelektual saja tetapi mengarah pada keterkaitan teknologi, membangun jaringan
komunitas social dan memperhatikan pola perilaku kerja masyarakat dengan
paradigm baru peluang kerja dirumah secara online saja bisa memperoleh penghasilan
besar.
Sementara itu Muhad Juned Kabid KB-KS DP3-AKB
Provinsi Jawa Tengah menyoroti pentingnya parameter kependudukan dengan 3
prinsip utama yaitu harus dilakukan di tiap desa /kelurahan, ditindaklanjuti
dengan intervensi penggarapan pengendalian penduduk dan harus melibatkan semua
institusi masyarakat.
Dikatakan lanjut, tingginya angka kelahiran (TFR =
Total Fertility Rate) disebabkan antara lain pasangan usia subur belum
menggunakan kontrasepsi jangka panjang (MKJP), peran pria dalam ber-KB masih
rendah dan masih kurangnya tenaga PLKB.
Dari paparan masing-masing kabupaten / kota
disimpulkan bahwa pemetaan dan parameter kependudukan didalamnya masih banyak
ditemukan warna merah serta daerah legok sehingga membutuhkan penanganan lebih
lanjut di wilayah peta merah tersebut.
—(Budhy HP)—
SIMAK FOTO PARA PESERTA
DIBAWAH INI
BAGI YANG KESULITAN SENTUH SUBSCRIBE, BEGINI CONTOHNYA
KLIK INI UNTUK NONTON GOYANG CALUNG |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar