Rabu, 02 Oktober 2019

MAHASISWA UNY YOGYAKARTA FASILITASI PELATIHAN ECOPRINT



Puluhan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) desa Tlogomulyo Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Jawa Tengah mengikuti pelatihan pembuatan ecoprint, dengan menfaatan dedauan yang ada di sekitar untuk menghias kain sehingga memiliki nilai seni untuk diuat baju, taplak meja, tas wanita bahkan sepatu. 
Kegiatan ini difasilitasi para Mahasiswa KKN dari UNY Yogyakarta dan mengundang pelatih ecoprint dari Balai Penyuluh Kehutanan setempat. 
Ecoprint sendiri adalah teknik memberi pola pada bahan atau kain dengan menggunakan bahan alami seperti daun dan bunga. Kain yang baik untuk dijadikan bahan pembuatan ecoprint biasanya berjenis katun dan sutera. Narasumber kegiatan ini adalah Faridah seorang penyuluh kehutanan yang sudah memiliki banyak pengalaman tentang dedaunan dan bunga alam yang cocok sebagai zat pewarna alami di kain.
 Ecoprint memiliki perbedaan dengan batik, dimana untuk membuat sebuah batik kita harus membuat gambar polanya terlebih dahulu dan pola ini cenderung bisa sama satu dengan yang lainnya, sedangkan pada ecoprint polanya sangat bergantung pada teknik menyusun daun dan bunga pada kain menjadi sebuah pola / corak yang indah. Uniknya corak-corak tersebut pasti akan berbeda satu sama lain bergantung imajinasi si pembuat ecoprint.
Ada dua tehnik pembuatan ecoprin yaitu Teknik steaming atau pengukusan dan teknik pounding atau dipukul-pukul. Teknik steaming dilakukan dengan mencelupkan kain ke dalam air tawar hingga basah, kemudian untuk daun atau bunga yang akan dijadikan pola, dicelupkan juga ke dalam air yang telah diberi 'tunjung' atau karat besi.
 Langkah selanjutnya adalah menyusun daun dan bunga ke atas kain kemudian digulung dan diikat kuat agar daun tidak bergeser. Setelah itu gulungan kain dikukus selama 2 jam.
Teknik pounding atau dipukul-pukul, caranya daun atau bunga terlebih dahulu dicelup ke dalam air yang telah diberi tunjung, kemudian disusun diatas bahan yang telah dibagikan. Daun dan bunga tersebut lalu dipukul-pukul menggunakan palu dari kayu maupun alat pukul lainnya. 
Tujuan pemukulan pada teknik ini adalah untuk mengeluarkan corak dan warna daun dan bunga yang kita gunakan agar menempel pada kain yang kemudian dibiarkan selama 1 minggu. 
Langkah terakhir dari teknik ini adalah mencelupkan kain / kaos tersebut ke dalam air yang berisi tawas selama 5 menit hingga benar - benar terendam.