KEREN BANGET INI
ANAK-ANAK DAN REMAJA PUTRI
DI LINGKUNGAN BUTUH TEMANGGUNG
JADI PEMAIN KUDA LUMPING
Setelah dibuka videonya lalu sentuh tombol merah SUBSCRIBE
dan sentuh like terus klik share
Begini caranya :
INILAH PENAMPILAN
KADHANG WARGO BUDOYO
Para orang tua di lingkungan Kelurahan Butuh
Kecamatan Temanggung menaruh kepedulian terhadap upaya antisipasi dampak
negative budaya global terhadap anak-anak usia sekolah.
Sebagai langkah awal
dimulai dari memberikan kegiatan kreatif lewat seni budaya tradisional dengan
membetuk Grup Kesenian KADHANG WARGO BUDOYO dan telah mendapatkan sertifikat
registrasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai kelompok kesenian
tradisional Kabupaten Temanggung.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap berdirinya
kelompok kesenian ini masyarakat Lingkungan Butuh secara swadaya dengan
melibatkan relawan-relawan seni, menggelar pentas Kuda Lumping Anak di
pelataran umum di lingkungan Butuh Sabtu malam kemarin (2/3)
Dalam pentas seni yang sekaligus dimaksud
untuk memberikan hiburan kepada masyarakat ini di tampilkan 4 kelompok kesenian
Warokan dan Kuda Lumping dari lingkungan Butuh yaitu kelompok anak yang masih
sekolah di SD, kelompok Remaja Putri usia SMP, Kelompok Remaja Putra usia SMP
dan kelompok kesenian remaja dewasa usia SMA.
Humas Grup Kuda Lumping Kadhang Wargo Budoyo Arif
Wijaya mengatakan, jumlah keseluruhan anak dan remaja yang ikut dalam kelompok
seni ini mencapai 60 orang.
Sedangkan
tujuan utama dibentuknya kelompok kesenian ini adalah untuk menangkal dampak
negarif pengaruh global agar anak-anak, remaja dan pemuda tidak terlibat
kegiatan yang menyesatkan.
Trimah Rahayu pemerhati seni kuda lumping
sebagai penasehat kelompok seni mengatakan, anak-anak dan remaja sengaja
diperkenalkan bentuk kuda lumping asli Temanggung.
Rizki pemain putri
mengatakan benar-benar menyukai kesenian kuda lumping. Kalau sebelumnya hanya
menonton ketika ada pentas seni di Tugu Pancasila atau bahkan wilayah lain,
sekarang bangga menjadi pemain kuda lumping putri.
Sedangkan Putra, yang masih
kelas IV SD menyatakan sangat senang menjadi pemain kuda lumping karena
keinginannya untuk melestarikan seni budaya. Kegiatan latihan yang dilaksanakan
setiap sabtu malam menurutnya tidak mengganggu jam belajar karena esoknya libur
hari minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar