Senin, 04 Maret 2019

KUDA LUMPING KADHANG WARGO BUDOYO "NGURI URI" JARAN ASLI TEMANGGUNG

KEREN BANGET INI 
ANAK-ANAK DAN REMAJA PUTRI
DI LINGKUNGAN BUTUH TEMANGGUNG
 JADI PEMAIN KUDA LUMPING


Setelah dibuka videonya lalu sentuh tombol merah SUBSCRIBE
dan sentuh like terus klik share 

Begini caranya :

INILAH PENAMPILAN 
KADHANG WARGO BUDOYO

Para orang tua di lingkungan Kelurahan Butuh Kecamatan Temanggung menaruh kepedulian terhadap upaya antisipasi dampak negative budaya global terhadap anak-anak usia sekolah. 

Sebagai langkah awal dimulai dari memberikan kegiatan kreatif lewat seni budaya tradisional dengan membetuk Grup Kesenian KADHANG WARGO BUDOYO dan telah mendapatkan sertifikat registrasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai kelompok kesenian tradisional Kabupaten Temanggung.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap berdirinya kelompok kesenian ini masyarakat Lingkungan Butuh secara swadaya dengan melibatkan relawan-relawan seni, menggelar pentas Kuda Lumping Anak di pelataran umum di lingkungan Butuh Sabtu malam kemarin (2/3)

Dalam pentas seni yang sekaligus dimaksud untuk memberikan hiburan kepada masyarakat ini di tampilkan 4 kelompok kesenian Warokan dan Kuda Lumping dari lingkungan Butuh yaitu kelompok anak yang masih sekolah di SD, kelompok Remaja Putri usia SMP, Kelompok Remaja Putra usia SMP dan kelompok kesenian remaja dewasa usia SMA. 

Humas Grup Kuda Lumping Kadhang Wargo Budoyo Arif Wijaya mengatakan, jumlah keseluruhan anak dan remaja yang ikut dalam kelompok seni ini mencapai 60 orang.

 Sedangkan tujuan utama dibentuknya kelompok kesenian ini adalah untuk menangkal dampak negarif pengaruh global agar anak-anak, remaja dan pemuda tidak terlibat kegiatan yang menyesatkan.

Trimah Rahayu pemerhati seni kuda lumping sebagai penasehat kelompok seni mengatakan, anak-anak dan remaja sengaja diperkenalkan bentuk kuda lumping asli Temanggung. 

Rizki pemain putri mengatakan benar-benar menyukai kesenian kuda lumping. Kalau sebelumnya hanya menonton ketika ada pentas seni di Tugu Pancasila atau bahkan wilayah lain, sekarang bangga menjadi pemain kuda lumping putri.



 Sedangkan Putra, yang masih kelas IV SD menyatakan sangat senang menjadi pemain kuda lumping karena keinginannya untuk melestarikan seni budaya. Kegiatan latihan yang dilaksanakan setiap sabtu malam menurutnya tidak mengganggu jam belajar karena esoknya libur hari minggu.























































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar