Kamis, 14 Februari 2019

BEGINI SEMANGATNYA IBU-IBU MUSLIMAT NU SE JATENG PADA RAKOR PENGGERAKAN KB TINGKAT JAWA TENGAH TAHUN 2019



BEGINI SEMANGATNYA IBU-IBU 
MUSLIMAT NU SE JATENG
PADA RAKOR PENGGERAKAN KB TINGKAT JAWA TENGAH TAHUN 2019

dan sentuh tombol  SUBSCRIBE  (gratis)


Lantai 9 Hotel HAP Solo di hall Wijaya Kusuma III begitu semarak dengan suasana penuh keakraban diantara ibu-ibu penggerak KB Muslimat NUdari seluruh kabupaten se Jawa Tengah

Selama 2 hari Kamis dan Jum'at 14 - 15 Februari 2019 dibahas berbagai kegiatan yang akan dilakukan Muslimat NU di masing masing kabupaten dalam mendukung program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga).

Rencana tersebut masuk dalam RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang harus ditindaklanjuti dan dilaksanakan di daerah sesuai rencana.



Kepala DP3AKB Sri Winarna mengatakan, peran Muslimat dalam merubah perilaku masyarakat untuk ber KB sangat positif. Sudah 10 tahun bekerjasama dengan Muslimat dan hasilnya bisa dirasakan. Saat ini dengan adanya pencanangan kampung KB diharapkan peran Muslimat NU untuk mengisi kegiatan di Kampung berkerjasama dengan lintas sektoral. "Jangan hanya peresmian saja tetapi Kampung KB harus bisa meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bukan hanya menjadi kampung kontraseptif", paparnya


TERJEBUR LUMPUR OUT BOUND
dan sentuh tombol  SUBSCRIBE  (gratis)




Sementara itu Munawaroh mewakili Ketua PB Muslimat NU Jateng menandaskan, sebagai organisasi sosial, Muslimat NU mempunyai cakupan di berbagai bidang yaitu Kesehatan, Pendidikan, KB, Ekonomi dan Tenaga kerja. "Suksesnya program KB juga ada peran Muslimat Nu selama 10 tahun bekerjasama dengan OPD KB", paparnya.



Peran Muslimat NU yang sudah banyak membuahkan hasil di lini lapangan akan terus ditingkatkan. Kali ini para peserta Rakor menghendaki adanya regulasi dimulai dari tingkat Jawa Tengah untuk menerbitkan himbauan agar Muslimat NU diundang untuk ikut berbagi dalam pembahasan kegiatan pembangunan di wilayah terkecil sekalipun seperti ditingkat RT dan RW.

Samsiyah dari Wonogiri dan Istiqomah dari Sukoharjo misalnya, menginginkan sebagian dana desa dialokasikan untuk kegiatan Muslimat NU di desa. Dana tersebut akan digunakan untuk operasional dimana selama ini berasal dari kas yang dihimpun melalui iuran sukarela.



Dalam Rakor ini juga dihadirkan Fasilitator Kampung KB "GADIS" dari Cilacap untuk berbagi pengalaman mengelola kampung KB di Cilacap 







Selanjutnya Reporterkedu Channel melalui Blog "Ken Saras" mengabadikan kegiatan Rakor tersebut dan foto-foto kegiatannya dapat dilihat dibawah ini :

dan sentuh tombol  SUBSCRIBE  (gratis)








































Dalam Rakor ini juga dihadirkan para pemangku kepentingan di bidang Advokasi dan KIE dari OPD KB Kabupaten / Kota se Jawa Tengah
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar